15 Desember 2009

Renungan ayah

Biasanya, bagi seorang
anak perempuan yang
sudah dewasa, yang
sedang bekerja
diperantauan, yang ikut
suaminya merantau di
luar kota atau luar
negeri, yang sedang
bersekolah atau kuliah
jauh dari kedua orang
tuanya. Akan sering
merasa kangen sekali
dengan Mama/Ibunya.

Lalu bagaimana dengan
ayah/papa?

Mungkin karena Ibu
lebih sering menelepon
untuk menanyakan
keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika
ternyata Ayah-lah yang
mengingatkan Ibu
untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu
kamu kecil, Ibu-lah
yang lebih sering
mengajakmu bercerita
atau berdongeng, tapi
tahukah kamu, bahwa
sepulang Ayah bekerja
dan dengan wajah lelah
Ayah selalu menanyakan
pada Ibu tentang
kabarmu dan apa yang
kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih
seorang anak
perempuan kecil......

Ayah biasanya
mengajari putri kecilnya
naik sepeda. Dan
setelah Ayah
mengganggapmu bisa,
Ayah akan melepaskan
roda bantu di sepedamu.
Kemudian Ibu bilang :

"Jangan dulu Ayah,
jangan dilepas dulu roda
bantunya".

Ibu takut putri
manisnya terjatuh lalu
terluka.

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan
yakin akan
membiarkanmu,
menatapmu, dan
menjagamu mengayuh
sepeda dengan seksama
karena dia tahu putri
kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu
menangis merengek
meminta boneka atau
mainan yang baru,
Ibu menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan
mengatakan dengan
tegas :

"Boleh, kita beli nanti,
tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Ayah
melakukan itu karena
Ayah tidak ingin kamu
menjadi anak yang
manja dengan semua
tuntutan yang selalu
dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek,
Ayah yang terlalu
khawatir sampai kadang
sedikit membentak
dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu
jangan minum air
dingin!".

Berbeda dengan Ibu
yang memperhatikan
dan menasihatimu
dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu
Ayah benar-benar
mengkhawatirkan
keadaanmu.

Ketika kamu sudah
beranjak remaja....

Kamu mulai menuntut
pada Ayah untuk dapat
izin keluar malam, dan
Ayah bersikap tegas dan
mengatakan: "Tidak
boleh!". Tahukah kamu,
bahwa Ayah melakukan
itu untuk menjagamu?

Karena bagi Ayah, kamu
adalah sesuatu yang
sangat - sangat luar
biasa berharga. Setelah
itu kamu marah pada
Ayah, dan masuk ke
kamar sambil
membanting pintu. Dan
yang datang mengetok
pintu dan membujukmu
agar tidak marah adalah
Ibu.

Tahukah kamu, bahwa
saat itu Ayah
memejamkan matanya
dan menahan gejolak
dalam batinnya, Bahwa
Ayah sangat ingin
mengikuti keinginanmu,
Tapi lagi-lagi dia HARUS
menjagamu?

Ketika saat seorang
cowok mulai sering
menelponmu, atau
bahkan datang ke
rumah untuk
menemuimu, Ayah akan
memasang wajah paling
cool sedunia
Papa sesekali
menguping atau
mengintip saat kamu
sedang ngobrol berdua
di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau
hati Ayah merasa
cemburu?

Saat kamu mulai lebih
dipercaya, dan Ayah
melonggarkan sedikit
peraturan untuk keluar
rumah untukmu, kamu
akan memaksa untuk
melanggar jam
malamnya. Maka yang
dilakukan Ayah adalah
duduk di ruang tamu,
dan menunggumu
pulang dengan hati yang
sangat khawatir. Dan
setelah perasaan
khawatir itu berlarut -
larut. Ketika melihat
putri kecilnya pulang
larut malam hati Ayah
akan mengeras dan
Ayah memarahimu...

Sadarkah kamu, bahwa
ini karena hal yang di
sangat ditakuti Ayah
akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya
akan segera pergi
meninggalkan Ayah"

Setelah lulus SMA, Ayah
akan sedikit
memaksamu untuk
menjadi seorang Dokter
atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa
seluruh paksaan yang
dilakukan ayah itu
semata - mata hanya
karena memikirkan
masa depanmu nanti.
Tapi toh Ayah tetap
tersenyum dan
mendukungmu saat
pilihanmu tidak sesuai
dengan keinginan Ayah

Ketika kamu menjadi
gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi
kuliah dikota lain. Ayah
harus melepasmu di
bandara. Tahukah kamu
bahwa badan Ayah
terasa kaku untuk
memelukmu? Ayah
hanya tersenyum sambil
memberi nasehat ini -
itu, dan menyuruhmu
untuk berhati-hati.
Padahal Ayah ingin
sekali menangis seperti
Ibu dan memelukmu
erat-erat.

Yang Ayah lakukan
hanya menghapus
sedikit air mata di sudut
matanya, dan menepuk
pundakmu berkata:

"Jaga dirimu baik-baik
ya sayang".

Ayah melakukan itu
semua agar kamu
KUAT...kuat untuk pergi
dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang
untuk membiayai uang
semester dan
kehidupanmu, orang
pertama yang
mengerutkan kening
adalah Ayah. Ayah pasti
berusaha keras mencari
jalan agar anaknya bisa
merasa sama dengan
teman-temannya yang
lain.

Ketika permintaanmu
bukan lagi sekedar
meminta boneka baru,
dan Ayah tahu ia tidak
bisa memberikan yang
kamu inginkan. Kata-
kata yang keluar dari
mulut Ayah adalah :
"Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin
Ayah, Ia sangat ingin
mengatakan "Iya
sayang, nanti Ayah
belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa
pada saat itu Ayah
merasa gagal membuat
anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda
sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang
pertama yang berdiri
dan memberi tepuk
tangan untukmu. Ayah
akan tersenyum dengan
bangga dan puas
melihat "utri kecilnya
yang tidak manja
berhasil tumbuh
dewasa, dan telah
menjadi seseorang"

Sampai saat seorang
teman Lelakimu datang
ke rumah dan meminta
izin pada Ayah untuk
mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat
berhati-hati
memberikan izin..

Karena Ayah tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang
akan menggantikan
posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Ayah melihatmu
duduk di Panggung
Pelaminan bersama
seseorang Lelaki yang di
anggapnya pantas
menggantikannya, Ayahpun tersenyum
bahagia....

Apakah kamu
mengetahui, di hari
yang bahagia itu Ayah
pergi kebelakang
panggung sebentar, dan
menangis?

Ayah menangis karena
ayah sangat berbahagia,
kemudian Ayah berdoa....

Dalam lirih doanya
kepada Tuhan, Ayah
berkata: "Ya Allah
tugasku telah selesai
dengan baik....

Putri kecilku yang lucu
dan kucintai telah
menjadi wanita yang
cantik....

Bahagiakanlah ia
bersama suaminya..."

Setelah itu Ayah hanya
bisa menunggu
kedatanganmu bersama
cucu-cucunya yang
sesekali datang untuk
menjenguk...

Dengan rambut yang
telah dan semakin
memutih....

Dan badan serta lengan
yang tak lagi kuat untuk
menjagamu dari
bahaya....

Ayah telah
menyelesaikan
tugasnya....

Ayah, Bapak, papa atau
Abah kita...

Adalah sosok yang harus
selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak
kuat untuk tidak
menangis...

Dia harus terlihat tegas
bahkan saat dia ingin
memanjakanmu..

Dan dia adalah yang
orang pertama yang
selalu yakin bahwa
"KAMU BISA" dalam
segala hal..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar