12 September 2010

JABAL UHUD, MISTERI GUNUNG MAGNET DI MADINAH


FENOMENA alam tak
kunjung habis di Madinah
dan Mekah. Kini, Jabal
(Gunung) Magnet
menjadi fenomenal dan
banyak dibicarakan
jemaah
umrah.Kelebihannya,
mampu mendorong
kendaraan dengan
kecepatan 120 km per
jam dengan posisi
persneling netral.
Namanya memang tak
setenar dengan tempat
bersejarah lainnya yang
ada di kota suci Medinah
dan Mekah, seperti Jabal
Uhud, Baqi’ Jabal
Rahmah, dan lainnya.
Tapi, belakangan ini,
Jabal Magnet
mengundang jemaah
Arab maupun umrah
untuk datang merasakan
kelebihannya.
Wartawan Fajar
mencoba menelusuri
gunung ini dengan
merental taksi. Tarif
untuk ke tempat ini
tergantung dari nego
dengan sopir. Biasanya
100 hingga 400 riyal.
Lokasinya memang cukup
lumayan dari Kota
Medinah, sekitar 40 km
menuju arah Kota Tabuk.
Jabal Magnet berada di
luar daerah haram,
sehingga bebas
dikunjungi warga non
muslim.
Jika dilihat secara kasat
mata, sebetulnya tidak
jauh beda dengan daerah
lainnya, yakni berupa
bukit-bukit batu gersang
seperti yang banyak
mengelilingi Kota
Medinah. Hanya ketika
kendaraan sampai di
jalan raya di antara
perbukitan tersebut,
baru akan merasakan
ada suatu keanehan.
-
Persneling Netral, Mobil
‘Didorong’ Menjauhi
Jabal Magnet
Sebab jalan sepanjang
sekitar 4 km di kawasan
perbukitan ini diyakini
memiliki daya dorong.
Mobil akan berjalan
dengan kecepatan tinggi
menjauhi Jabal Magnet,
meskipun persneling
mobil dalam posisi
netral.
Hal itu dirasakan penulis
bersama dua jemaah
lainnya, Nursan dan Rusli
Rasyid. Saat taksi yang
kami tumpangi menuju
arah selatan, Jawahir, 42,
sopir taksi asal
Kerawang, Jawa Barat ini
mengaku kendaraan
menjadi sangat berat
meskipun medan jalan
tidak begitu menanjak.
Makin lama bahkan ia
terpaksa memindahkan
persneling mobil ke
posisi satu, karena
kesulitan bergerak
hingga kecepatannya
hanya 15 hingga 20 km
per jam. Padahal, dengan
kondisi jalan yang tidak
terlalu menanjak,
seharusnya dengan
persneling dua, taksi
masih kuat.
Dengan laju yang berat
itu, Jawahir yakin ada
pengaruh magnet yang
menahan gerakan mobil.
Sebaliknya, ketika mobil
berbalik arah menuju
Medinah, sopir yang
sudah enam tahun
tinggal di kota ini
mengaku taksinya melaju
dengan kecepatan tinggi,
meskipun persneling
dalam posisi netral. Kian
lama kecepatan
kendaraan makin tinggi.
Bahkan, baru sekitar 3
km, kecepatan taksi ini
sudah menunjukkan
angka 120 km per jam.
-
Bisa Mencapai 120 Km
per Jam
Karena penasaran,
penulis maupun Nursan,
jemaah dari Maros itu
bergantian menyetir
kendaraan tersebut.
“Ternyata benar, ini
suatu keajaiban. Masa
dalam posisi netral,
kecepatan mobil bisa
sampai 120 km per jam.
Ini pasti ada daya dorong
dari gunung tersebut,”
tunjuk Nursan ke arah
gunung di sekitar jalan
tersebut.
Rusli Rasyid juga tak mau
ketinggalan. Mantan
pembalap drag race di
Makassar ini, mengaku
banyak tahu tentang
kecepatan kendaraan.
Saat mobil tersebut
disetir ke arah Kota
Tabuk, yaitu arah ke
Jabal Magnet, dia hanya
mampu menginjak gas
sampai kecepatan 50 km
per jam. “Ini saya injak
sudah full, bunyi lagi di
bagian bawah.
Berarti kita tidak bisa
paksa,” ujarnya. Saat
persneling dikembalikan
ke posisi netral,
perlahan-lahan mobil
tersebut berhenti.
Sebaliknya, saat Rusli
mencoba ke arah
Medinah dengan posisi
persneling netral, jarum
kilometer mobil malah
memutar sampai ke titik
120 km per jam.
Memang medan jalan
menuju Kota Medinah
agak menurun, namun
dengan kondisi demikian
tidak wajar akselerasi
mobil begitu cepat.
Bahkan, sebetulnya laju
kendaraan bisa lebih
tinggi lagi, tapi Nursan
maupun Rusli tidak
berani lalu mengeremnya
karena tidak mampu
mengendalikannya.
-
Batas Area Jabal Magnet
Tidak ada batasan yang
jelas, mulai dari mana
jalan yang memiliki daya
magnet itu. Tapi jika
dirasakan, pengaruh
magnet itu mulai bila
kendaraan melaju dari
bendungan air yang
letaknya tak jauh dari
putaran hingga bukit
menjelang belokan ke
Medinah. Setelah sekitar
melaju lima km,
kecepatan mobil mulai
berkurang sedikit demi
sedikit, padahal jalan
masih menurun.
Akhirnya, mobil memiliki
kecepatan lambat saat
berada di depan
bendungan air.
Hal yang sama dirasakan
ketika Koordinator
Kopertis Wilayah IX Prof
Aminuddin Salle yang
juga menyambangi
tempat ini. Ia mengaku
membayar taksi sampai
400 riyal hanya karena
penasaran ingin
mengetahui tempat yang
unik itu. “Saya hanya
pernah dengar, makanya
kesempatan ini saya
manfaatkan untuk
merasakan daya dorong
dari gunung magnet itu.
Ternyata betul.
Subhanallah,” ujar
Aminuddin Salle.
Belum diketahui secara
jelas apa hubungan
antara magnet dengan
laju kendaraan. Sampai
saat ini juga belum ada
penelitian tentang daya
dorong magnet itu oleh
dari ahli. “Tidak ada
penelitian. Ini juga
sekadar informasi dari
mulut ke mulut hingga
banyak orang yang
tertarik main ke sini,”
cerita Jawahir.
Namun, dari sejumlah
informasi yang
berkembang di Medinah,
menyebutkan, dulunya
Jabal Magnet ditemukan
secara tidak sengaja oleh
seorang Arab Baduy. Saat
itu si Arab ini
menghentikan mobilnya
karena ingin buang air
kecil. Namun karena
sudah kebelet, ia
mematikan mesin mobil,
tapi tidak memasang
rem tangan.
Ketika sedang enak-
enaknya pipis, ia kaget
bukan kepalang,
mobilnya berjalan sendiri
dan makin lama makin
kencang. “Ia berusaha
mengejar, tapi tentu saja
tidak berhasil. Dan
menurut kisahnya,
mobilnya tersebut baru
berhenti setelah
melenceng ke tumpukan
pasir di samping jalan,”
ungkap Jawahir.
-
Obyek Wisata Baru
Sejak itu, cerita tersebut
menyebar ke berbagai
pelosok dan ramai
dikunjungi warga, baik
dari Arab sendiri maupun
dari negara lain. Bahkan
menurut ceritanya,
sebagian warga ada yang
melakukan berbagai
ritual agama di sana.
Namun, karena di lokasi
ini bukan merupakan
tempat untuk melakukan
ritual, pemerintah Arab
Saudi melarangnya dan
menjadikan kawasan ini
sebagai objek wisata
semata.
Untuk itu, pemerintah
Arab Saudi sudah
membangun jalan raya
yang begitu lebar agar
pengunjung bisa
merasakan dorongan
magnet ketika melaju
dengan kendaraannya. Di
bagian ujung dibuat jalan
melingkar untuk putaran
ketika pengaruh medan
magnet sudah lemah.
Selain itu, di kedua sisi
jalan sudah dibangun
tenda-tenda untuk
pengunjung dan sudah
ditanam pohon-pohon
agar kelihatan lebih
hijau. Bahkan, di sebuah
dataran yang berpasir,
terdapat arena bermain
mobil-mobilan untuk
anak-anak. Kawasan ini
juga sudah dilengkapi
dengan sejumlah toilet
untuk umum.
Jalan dari Kota Madinah
menuju kawasan ini juga
sudah lebar dan mulus,
sehingga untuk sampai
ke lokasi tidak sampai 45
menit dengan mobil kecil
atau bus. Pemandangan
di kedua sisi jalan
menuju kawasan ini juga
cukup indah dan
menakjubkan. Sebelah
kanan dan kiri jalan
dikelilingi oleh gunung
berbatu. Terdapat juga
areal peternakan domba,
unta, serta kebun kurma
yang membuat gurun
menjadi agak menghijau.
Kini Jabal Magnet sudah
menjadi daya tarik
tersendiri bagi
pengunjung untuk
melihat dan merasakan
adanya fenomena alam
yang masih misterius.
Bahkan, orang-orang dari
negara asing saat
berkunjung ke Medinah
jarang yang melewatkan
peristiwa langka ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar